EKONOMI MIKRO
Makalah
Disusun Guna
untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah:
Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu:
Ani Ismayati
Disusun Oleh :
Ahmad Safiul
Hasan (212149)
Zainal Abidin
(212156)
Nurul Husna (212159)
Mustaghfiroh (212169)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PROGRAM STUDI SYARI’AH/EI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ekonomi
mikro merupakan cabang ilmu yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan
perilaku sistem pembuatan keputusan individu, yang terdiri dari perusahaan dan
rumah tangga. Ekonomi mikro mempelajari alokasi sumber daya dan distribusi
pendapatan yang dipengaruhi oleh system harga yang terjadi di pasar dan oleh
kebijakan pemerintah. Selain itu, kita juga dapat melihat cara penentuan harga
dan kualitas suatu hasil produksi yang ditawarkan dalam pasar individu dan
hubungan di pasar tersebut.
Oleh
sebab itu kami akan membahas dalam bab ini tentang pengertian, konsep serta
manfaat atau tujuan dari ilmu ekonomi mikro tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
pengertian dari ilmu ekonomi mikro ?
2.
Apa
saja yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro ?
3.
Apa
tujuan dari mempelajari ilmu ekonomi mikro ?
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Definisi Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu yang mempelajari fungsi ekonomi
individu dan perilaku sistem pembuatan keputusan individu, yang terdiri dari
perusahaan dan rumah tangga. Ekonomi mikro mempelajari alokasi sumber daya dan
distribusi pendapatan yang dipengaruhi oleh system harga yang terjadi di pasar
dan oleh kebijakan pemerintah. Selain itu, kita juga dapat melihat cara
penentuan harga dan kualitas suatu hasil produksi yang ditawarkan dalam pasar
individu dan hubungan di pasar tersebut.
Ekonomi mikro juga dapat dilihat sebagai rincian dari ekonomi
pasar. Dalam ekonomi mikro ini, pertanyaan pertanyaan yang sering muncul antara
lain apa yang akan diproduksi dan berapa harga yang akan ditawarkan kepada
konsumen, dan yang lain lainnya. Selain itu pertanyaan yang muncul tentang
ekonomi mikro adalah siapa yang akan mendapatkan barang yang akan diproduksi.
Secara sistematis pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.
Yaitu
mengenai apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi menunjukkan
pentingnya pilihan-pilihan pembeli dalam perekonomian sehingga menentukan
jenis-jenis kegiatan yang akan dijalankan dalam perekonomian.
2.
Yaitu
pertanyaan terbesar bagi para pengusaha dalam proses produksi barang dan
jasanya. Untuk mewujudkan barang dan jasa yang diinginkan maka diperlukan faktor-faktor
produksi yang juga memiliki permasalahan keterbatasan jumlah sehingga
memerlukan pengorbanan dalam mendapatkannya. Oleh sebab itu, penting bagi para
pengusaha untuk membuat pilihan-pilihan agar dapat mencapai tingkat efisiensi
yang tinggi.
3.
Yaitu
tentang untuk siapa barang dan jasa ini diproduksi. Hal ini juga terangkum
dalam ekonomi mikro yaitu teori harga, teori produksi, dan teori produksi.
Teori harga melihat interaksi antara pernawaran dan permintaan barang dan jasa
didalam suatu pasar. Sementara itu, teori produksi menganalisa biaya produksi
serta tingkaat produksi optimal bagi produsen sehingga mencapai tingkatan laba
maksimum. Pada teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat
bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari
pengusaha.
Jadi ekonomi mikro adalah suatu ilmu yang mempelajari
aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat kecil, sehingga memusatkan
perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya
yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang
akhirnya memperoleh kepuasan maksimum.[1]
B.
Konsep Ekonomi Mikro
Konsep ekonomi mikro yaitu meliputi apa saja yang dibahas dalam
ekonomi tersebut, antara lain :
1.
Teori
permintaan
Yaitu
berbagai kombinasi harga dan jumlah yang dibeli untuk menunjukkan jumlah suatu
barang yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga
untuk suatu periode tertentu.
Beberapa
kata kunci dalam pengertian diatas adalah : permintaan adalah berbagai
kombinasi harga dan jumlah bukan satu harga dan satu jumlah tertentu. Supaya
permintaan akan barang itu terjadi maka konsumen haruslah ada keinginan dan
kemampuan membeli. Permintaan menunjukkan pembelian pada satu periode waktu
tertentu, artinya apabila periode waktu tersebut berubah, maka kombinasi harga
dan jumlah, dengan demikian permintaan akan berubah.[2]
Jika
kita masukkan dalam ilmu matematika, teori permintaan bisa disebut juga dengan
hubungan linear karena memiliki rumus yang sama. Yaitu :
Q =
a – bP
Keterangan
:
Q :
quality (jumlah)
P :
price (harga)
Fungsi
permintaan menghubungkan antara variable harga dan variable jumlah (barang/jasa)
yang diminta. Ciri umum fungsi permintaan antara lain :
a.
Fungsi
permintaan bisa disebut dengan fungsi “demand”,
b.
Hubungan
permintaan terjadi apabila harga naik maka barang yang diminta turun, begitupun
sebaliknya,
c.
Terletak
dari kuadran “I” dimana “Q” dan “P” harus positif,
d.
Untuk
setiap nilai “Q” dan “P” hanya mempunyai sebuah nilai P atau Q,
e.
Fungsi
permintaan, kurva (garis) berjalanlurus secara monolon,
f.
Bentuk
umum fungsi permintaan, adalah :
Q = a – bP
P = a/b – 1/Bp
Sementara
itu, jika terjadi pergeseran kurva permintaan, itu terjadi karena :
a.
Perubahan
pendapatan
b.
Selera
c.
Perkiraan
d.
Jumlah
konsumen
e.
Harga
barang lain
2.
Penawaran
Harga tidak hanya mempengaruhi jumlah barang yang diminta tetapi
juga jumlah yang dijual. Apabila harga satu barang sangat rendah, maka tidak
akan ada jumlah yang ingin dijual, begitu juga sebaliknya.[3]
Fungsi
penawaran menghubungkan antar variable harga dan variable jumlah yang
ditawarkan. Rumus umumnya :
Q =
-a + bP
Sementara
itu, jika terjadi pergeseran kurva penawaran, itu terjadi karena :
a.
Teknologi
b.
Harga
factor produksi
c.
Perkiraan
d.
Banyaknya
produsen
e.
Harga
barang lain
3.
Keseimbangan
pasar (Ekuilibrium)
Merupakan
suatu keadaan dimana tidak terdapat suatu kekuatan yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan. Pikiran seperti satu pendulum yang terletak pada
pusatnya. Keadaannya tidak berubah, yakni pada posisi keseimbangan. Tika tidak
ada kekuatan dari luar yang mendorong pendulum tersebut, maka posisi pendulum
ada pada keseimbangan. Namun apabila ada kekuatan dari luar didorong dengan
tangan atau ada goncangan angina keras, pendulum tersebut akan bergerak keatas.[4]
Pasar
suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium)
apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:
Qd = Qs
atau Pd =
Ps
4.
Elastisitas
Dalam
analisi sekonomi, secara teori maupun dlam praktek sehari-hari, adalah seangat
berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap
perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif
yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan, hal ini disebut dengan Elastisitas Permintaan.
Perubahan harga juga menumbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran
berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan Elastisitas Penawaran.
Elastisitas
dibedakan menjadi tiga konsep, yaitu: elastisitas permintaan harga, elastisitas
permintaan pendapatan dan elastisitan pendapatan silang. Dari ketiga konsep
tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga.[5]
5.
Teori
perilaku konsumen
Dalam
hal ini, teori perilaku konsumen itu menerangkan dua analisis, yaitu :
1.
Alasan
para pembeli atau konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi,
2.
Bagaimana
seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli
dari pendapatan yang diperolehnya.
Teori
tingkah laku konsumen sendiri dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan, yaitu
pendekatan nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal.
Dalam pendekatan nilai guna cardinal di anggap manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam
pendekatan nilai guna ordinal manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat
dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
Dalam
membahas nilai guna perlu dibedakan dalam dua pengertian yaitu nilai guna total
dan nilai guna marginal. Nilai guna total mengandung arti jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan barang tertentu. Sedangkan nilai
guna marginal pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.[6]
6.
Teori
produksi
Untuk
mengetahui biaya produksi dan penawaran suatu barang, yang pertama kali harus
diketahui adalah prinsip produksi. Prinsip produksi dalam teori ekonomi mikro
dapat digunakan untuk mendapatkan besarnya ongkos serta penawarannya, dan juga
mendasari penentuan harga dan jumlah tenaga kerja, alokasi sumber-sumber serta
distribusi produksi.
Teori
produksi sebagaimana teori perilaku konsumen merupakan teori pemilihan atas
berbagai alternative yang tersedia. Dalam hal ini keputusan yang diambil oleh
seorang produsen dalam memnentukan pilihan atas alternative tersebut. Produsen
mencoba memaksimumkan produksi yang bisa dicapai dengan suatu kendala ongkos
tertentu agar dapat dihasilkan profit (keuntungan yang maksimum.[7]
7.
Biaya
produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang
akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut.
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu :
1.
Biaya
eksplisit
Yaitu
pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan
factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan.
2.
Biaya
tersembunyi
Taksiran
pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan itu
sendiri. Pengeluarannya diantaranya, pembayaran untuk keahlian keusahawanan
produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan
bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu
adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila
produsen itu bekerja di perusahaan lain,
modalnya dipinjamkan atau diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan
bangunan yang dimilikinya disewakan kepada orang lain.[8]
8.
Pasar
persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis
pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang
dijual bersifat homogen.
Harga
terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan
permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi
harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).
Barang
dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu
barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu,
promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Ciri-ciri
pokok persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
a.
Banyak
penjual dan pembeli
Dalam
pasar persaingan sempurna pengaruh individual sangat relatif kecil. Dengan
demikian, penjual individu tidak mempunyai pengaruh terhadap harga penjualan
mereka karena harga tersebut ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran.
b.
Produk-produk
Homogen
Dalam
pasar persaingan sempurna, produk yang ditawarkan oleh para penjual yang saling
bersaing adalah identik. Artinya produk tersebut secara fisik sama dan menurut
anggapan konsumen semua produk tersebut serba sama antara satu dengan yang
lain.
c.
Pasar
yang bebas dimasuki dan ditinggalkan
Oleh
karena seorang produsen/ penjual hanya menghasilakan sebagian kecil saja dari
barang/jasa yang ditawarkan, maka produsen dapat saja meninggalkan pasar dengan
dengan mudah dan memasuki kembali
d.
Konsumen
mengatuhui kondisi pasar
Kondisi
pasar diketahui olehkonsumen sangat baik sehingga konsumen tidak dapat
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kondisi pasar tersebut.[9]
9.
Pasar
monopoli
Pasar monopoli
adalah pasar barang dimana hanya terdapat satu produsen dalam pasaran. Ciri
penting lain dari perusahan pasar monopoli adalah barang yang diproduksinya
tidak mempunyai penggnti, hambatan untuk memasuki pasar sangat besar dan
mempunyai kekuasaan yang besar untuk mempengaruhi harga. Pasar monopoli terjadi
jika hanya ada satu penjual di pasar, oleh karena itu perusahaan dapat
mempengaruhi harga di pasar (price setter).
Adapun
ciri-ciri pasar monopoli diantaranya :
a.
Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan
b.
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
c.
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam
industri
d.
Dapat mempengaruhi penentuan harga
e.
Promosi iklan kurang diperhatikan
Sedangkan factor yang menimbulkan monopoli
adalah :
a.
Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
b.
Perusahaan monopoli pada umumnya dapat
menikmati skala ekonomi (economics of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi
c.
Monopoli wujud dan berkembang melalui
undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
tersebut.[10]
C.
Peranan Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro dapat digunakan sebagai basis untuk peramalan, ini
bukan berarti bahwa dengan teori ekonomi mikro kita dapat meramalkan mengenai
apa yang terjadi pada masa-masa yang akan datang. Tetapi lebih tepatnya untuk
dikatakan, dengan teori ekonomi mikro kita dimungkinkan untuk membuat ramalan
yang kondisional. Ramalan yang bersifat kondisional ini dapat diformulasikan
sebagai berikut:
Model penawaran dan permintaan dari suatu benda, dengan ini ramalan
yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila
kurva permintaan mempunyai kemiringan negative dan kurva penawaran positif,
maka adanya kenaikan harga diatas harga keseimbangan akan menciptakan adanya
kelebihan barang di pasar. Di lain pihak, bila kurva permintaan mempunyai
kemiringan negative dan kurva penawaran juga, sedangkan kurva penawaran
mempunyai nilai kemiringan dibandingkan dengan kurva permintaannya, maka adanya
kenaikan harga diatas harga keseimbangan akan menciptakan kekurangan di pasar.
Jadi, dengan mengubah dasar anggapan, akan diperoleh ramalan atau kesimpulan
yang berbeda.
Teori ekonomi mikro dapat juga untuk diterapkan pada kebijaksanaan
perekonomian. Kita dapat menggunakan teori harga untuk menganalisa
tindakan-tindakan pemerintah yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian.
Kita dapat mempelajari dan menganalisa akibat kebijaksanaan pemerintah di
bidang tingkat upah buruh dalam pengaruhnya terhadap alokasi sumber daya. Lebih
lanjut, teori harga juga dapat dimanfaatkan oleh dunia perusahaan. Metode-metode
analisa yang dikembangkan dari studi ekonomi mikro dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan urusan perusahaan.[11]
Selain itu salah tujuan lain mempelajari ekonomi mikro adalah
menganalisa pasar
beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan
alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi
mikro menganalisa kegagalan pasar,
yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta
menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar
persaingan sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai
keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris,
pilihan dalam situasi ketidakpastian,
serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan.
Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Terdapat beberapa alasan mengapa kita perlu mempelajari ilmu
ekonomi mikro, diantaranya:
1.
Ilmu
ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai
perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan.
2.
Ilmu
ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam
perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan
ekonomi.
3.
Ilmu
ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi,
potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana
perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara
keseluruhan.[12]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ekonomi mikro adalah suatu ilmu yang mempelajari
aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat kecil, sehingga memusatkan
perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya
yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang
akhirnya memperoleh kepuasan maksimum.
Adapun konsep ilmu ekonomi mikro meliputi :
1.
Permintaan
2.
Penawaran
3.
Keseimbangan
pasar
4.
Elastisitas
5.
Teori
produksi
6.
Biaya
produksi
7.
Teori
perilaku konsumen
8.
Pasar
persaingan sempurna
9.
Pasar
monopoli
Sedangkan
tujuan mempelajari ilmu ekonomi mikro adalah sebagai berikut :
1.
Ilmu
ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai
perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan.
2.
Ilmu
ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam
perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan
ekonomi.
3.
Ilmu
ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi,
potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana
perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara
keseluruhan.
B.
Kata Penutup
Alhamdulillah, penulisan makalah ini terselesaikan dan tersusun
secara sistematik. Tetapi penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna, karena mengingat keterbatasan pengetahuan dari penulis.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Adji Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Aila Adhilaa, Pasar Monopoli, http://www.anget.org/2012/06/pasar-monopoli.html, diakses 6 Juni 2012.
Nia, Soal Ekonomi Mikro, http://nia-venuz.blogspot.com/2011/11/ekonomi-mikro.html. diakses
27 November 2011.
Ph. D, Noripin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro.
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Puspa dkk, Pasar Persaingan Sempurna. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/ diakses 20
September 2012.
SP.MA, Drs. Iswandoro. 1989. Ekonomika Mikro. Yogyakarta:
AMP YKPN.
Sudarman, M.Ec, Drs. Ari. 1980. Teori Ekonomi Mikro Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Sukirno Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
[1] Wahyu
Adji dkk. Ekonomi Kelas X. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007). hal. 145.
[2] Noripin,
Ph.D, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA,
1994). hal. 31.
[3] Ibid,
hal. 37.
[4] Ibid,
39.
[5] Sadono
Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga. (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002).hal. 101
[6] Ibid,
hal. 123.
[7] Drs.
Iswardono SP. MA. Ekonomika Mikro. (Yogyakarta: AMP YKPN, 1989),
hal. 119.
[8]
Sadono Sukirno, Op, Cit. hal. 205.
[9] Puspa
dkk, Pasar Persaingan Sempurna. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/
diakses 20 September 2012.
[10]
Aila Adhilaa, Pasar Monopoli, http://www.anget.org/2012/06/pasar-monopoli.html,
diakses 6 Juni 2012.
[11]
Drs. Ari Sudarman, M.Ec. Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga, (Yogyakarta:
BPFE- YOGYAKARTA, 1980), hal. 5.
[12] Nia,
Soal Ekonomi Mikro, http://nia-venuz.blogspot.com/2011/11/ekonomi-mikro.html.
diakses 27 November 2011.

Tidak ada komentar :
Posting Komentar