Kamis, 09 Januari 2014



EKONOMI MIKRO
Makalah
Disusun Guna untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Ani Ismayati








Disusun Oleh :
Ahmad Safiul Hasan    (212149)
Zainal Abidin                 (212156)
Nurul Husna                   (212159)
Mustaghfiroh               (212169)

 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PROGRAM STUDI SYARI’AH/EI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan keputusan individu, yang terdiri dari perusahaan dan rumah tangga. Ekonomi mikro mempelajari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan yang dipengaruhi oleh system harga yang terjadi di pasar dan oleh kebijakan pemerintah. Selain itu, kita juga dapat melihat cara penentuan harga dan kualitas suatu hasil produksi yang ditawarkan dalam pasar individu dan hubungan di pasar tersebut.
Oleh sebab itu kami akan membahas dalam bab ini tentang pengertian, konsep serta manfaat atau tujuan dari ilmu ekonomi mikro tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian dari ilmu ekonomi mikro ?
2.      Apa saja yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro ?
3.      Apa tujuan dari mempelajari ilmu ekonomi mikro ?












BAB I
PEMBAHASAN


A.    Definisi Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan keputusan individu, yang terdiri dari perusahaan dan rumah tangga. Ekonomi mikro mempelajari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan yang dipengaruhi oleh system harga yang terjadi di pasar dan oleh kebijakan pemerintah. Selain itu, kita juga dapat melihat cara penentuan harga dan kualitas suatu hasil produksi yang ditawarkan dalam pasar individu dan hubungan di pasar tersebut.
Ekonomi mikro juga dapat dilihat sebagai rincian dari ekonomi pasar. Dalam ekonomi mikro ini, pertanyaan pertanyaan yang sering muncul antara lain apa yang akan diproduksi dan berapa harga yang akan ditawarkan kepada konsumen, dan yang lain lainnya. Selain itu pertanyaan yang muncul tentang ekonomi mikro adalah siapa yang akan mendapatkan barang yang akan diproduksi. Secara sistematis pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.      Yaitu mengenai apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi menunjukkan pentingnya pilihan-pilihan pembeli dalam perekonomian sehingga menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan dijalankan dalam perekonomian.
2.      Yaitu pertanyaan terbesar bagi para pengusaha dalam proses produksi barang dan jasanya. Untuk mewujudkan barang dan jasa yang diinginkan maka diperlukan faktor-faktor produksi yang juga memiliki permasalahan keterbatasan jumlah sehingga memerlukan pengorbanan dalam mendapatkannya. Oleh sebab itu, penting bagi para pengusaha untuk membuat pilihan-pilihan agar dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi.
3.      Yaitu tentang untuk siapa barang dan jasa ini diproduksi. Hal ini juga terangkum dalam ekonomi mikro yaitu teori harga, teori produksi, dan teori produksi. Teori harga melihat interaksi antara pernawaran dan permintaan barang dan jasa didalam suatu pasar. Sementara itu, teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkaat produksi optimal bagi produsen sehingga mencapai tingkatan laba maksimum. Pada teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari pengusaha.
Jadi ekonomi mikro adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat kecil, sehingga memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang akhirnya memperoleh kepuasan maksimum.[1]

B.     Konsep Ekonomi Mikro
Konsep ekonomi mikro yaitu meliputi apa saja yang dibahas dalam ekonomi tersebut, antara lain :
1.      Teori permintaan
Yaitu berbagai kombinasi harga dan jumlah yang dibeli untuk menunjukkan jumlah suatu barang yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga untuk suatu periode tertentu. 
Beberapa kata kunci dalam pengertian diatas adalah : permintaan adalah berbagai kombinasi harga dan jumlah bukan satu harga dan satu jumlah tertentu. Supaya permintaan akan barang itu terjadi maka konsumen haruslah ada keinginan dan kemampuan membeli. Permintaan menunjukkan pembelian pada satu periode waktu tertentu, artinya apabila periode waktu tersebut berubah, maka kombinasi harga dan jumlah, dengan demikian permintaan akan berubah.[2]
Jika kita masukkan dalam ilmu matematika, teori permintaan bisa disebut juga dengan hubungan linear karena memiliki rumus yang sama. Yaitu :

Q = a – bP 

Keterangan :
Q : quality (jumlah)
P : price (harga)

Fungsi permintaan menghubungkan antara variable harga dan variable jumlah (barang/jasa) yang diminta. Ciri umum fungsi permintaan antara lain :
a.       Fungsi permintaan bisa disebut dengan fungsi “demand”,
b.      Hubungan permintaan terjadi apabila harga naik maka barang yang diminta turun, begitupun sebaliknya,
c.       Terletak dari kuadran “I” dimana “Q” dan “P” harus positif,
d.      Untuk setiap nilai “Q” dan “P” hanya mempunyai sebuah nilai P atau Q,
e.       Fungsi permintaan, kurva (garis) berjalanlurus secara monolon,
f.       Bentuk umum fungsi permintaan, adalah :


Q = a – bP
P = a/b – 1/Bp

Sementara itu, jika terjadi pergeseran kurva permintaan, itu terjadi karena :
a.       Perubahan pendapatan
b.      Selera
c.       Perkiraan
d.      Jumlah konsumen
e.       Harga barang lain

2.   Penawaran
Harga tidak hanya mempengaruhi jumlah barang yang diminta tetapi juga jumlah yang dijual. Apabila harga satu barang sangat rendah, maka tidak akan ada jumlah yang ingin dijual, begitu juga sebaliknya.[3]
Fungsi penawaran menghubungkan antar variable harga dan variable jumlah yang ditawarkan. Rumus umumnya :

Q = -a + bP

Sementara itu, jika terjadi pergeseran kurva penawaran, itu terjadi karena :
a.       Teknologi
b.      Harga factor produksi
c.       Perkiraan
d.      Banyaknya produsen
e.       Harga barang lain

3.      Keseimbangan pasar (Ekuilibrium)
Merupakan suatu keadaan dimana tidak terdapat suatu kekuatan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan. Pikiran seperti satu pendulum yang terletak pada pusatnya. Keadaannya tidak berubah, yakni pada posisi keseimbangan. Tika tidak ada kekuatan dari luar yang mendorong pendulum tersebut, maka posisi pendulum ada pada keseimbangan. Namun apabila ada kekuatan dari luar didorong dengan tangan atau ada goncangan angina keras, pendulum tersebut akan bergerak keatas.[4]
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:

Qd = Qs
atau  Pd = Ps

4.   Elastisitas
Dalam analisi sekonomi, secara teori maupun dlam praktek sehari-hari, adalah seangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan, hal ini disebut dengan Elastisitas Permintaan. Perubahan harga juga menumbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan Elastisitas Penawaran.
Elastisitas dibedakan menjadi tiga konsep, yaitu: elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan dan elastisitan pendapatan silang. Dari ketiga konsep tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga.[5]

5.      Teori perilaku konsumen
Dalam hal ini, teori perilaku konsumen itu menerangkan dua analisis, yaitu :
1.      Alasan para pembeli atau konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi,
2.      Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Teori tingkah laku konsumen sendiri dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna cardinal di anggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
Dalam membahas nilai guna perlu dibedakan dalam dua pengertian yaitu nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total mengandung arti jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan barang tertentu. Sedangkan nilai guna marginal pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.[6]

6.      Teori produksi
Untuk mengetahui biaya produksi dan penawaran suatu barang, yang pertama kali harus diketahui adalah prinsip produksi. Prinsip produksi dalam teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk mendapatkan besarnya ongkos serta penawarannya, dan juga mendasari penentuan harga dan jumlah tenaga kerja, alokasi sumber-sumber serta distribusi produksi.
Teori produksi sebagaimana teori perilaku konsumen merupakan teori pemilihan atas berbagai alternative yang tersedia. Dalam hal ini keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam memnentukan pilihan atas alternative tersebut. Produsen mencoba memaksimumkan produksi yang bisa dicapai dengan suatu kendala ongkos tertentu agar dapat dihasilkan profit (keuntungan yang maksimum.[7]

7.      Biaya produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Biaya eksplisit
Yaitu pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan.
2.      Biaya tersembunyi
Taksiran pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan itu sendiri. Pengeluarannya diantaranya, pembayaran untuk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen itu bekerja di perusahaan lain,  modalnya dipinjamkan atau diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya disewakan kepada orang lain.[8]

8.      Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).
Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Ciri-ciri pokok persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
a.       Banyak penjual dan pembeli
Dalam pasar persaingan sempurna pengaruh individual sangat relatif kecil. Dengan demikian, penjual individu tidak mempunyai pengaruh terhadap harga penjualan mereka karena harga tersebut ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran.
b.      Produk-produk Homogen
Dalam pasar persaingan sempurna, produk yang ditawarkan oleh para penjual yang saling bersaing adalah identik. Artinya produk tersebut secara fisik sama dan menurut anggapan konsumen semua produk tersebut serba sama antara satu dengan yang lain.
c.       Pasar yang bebas dimasuki dan ditinggalkan
Oleh karena seorang produsen/ penjual hanya menghasilakan sebagian kecil saja dari barang/jasa yang ditawarkan, maka produsen dapat saja meninggalkan pasar dengan dengan mudah dan memasuki kembali
d.      Konsumen mengatuhui kondisi pasar
Kondisi pasar diketahui olehkonsumen sangat baik sehingga konsumen tidak dapat melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kondisi pasar tersebut.[9]

9.      Pasar monopoli
Pasar monopoli adalah pasar barang dimana hanya terdapat satu produsen dalam pasaran. Ciri penting lain dari perusahan pasar monopoli adalah barang yang diproduksinya tidak mempunyai penggnti, hambatan untuk memasuki pasar sangat besar dan mempunyai kekuasaan yang besar untuk mempengaruhi harga. Pasar monopoli terjadi jika hanya ada satu penjual di pasar, oleh karena itu perusahaan dapat mempengaruhi  harga di pasar (price setter).
Adapun ciri-ciri pasar monopoli diantaranya :
a.       Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan
b.      Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
c.       Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
d.      Dapat mempengaruhi penentuan harga
e.       Promosi iklan kurang diperhatikan
Sedangkan factor yang menimbulkan monopoli adalah :
a.       Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
b.      Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economics of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
c.       Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.[10]


C.    Peranan Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro dapat digunakan sebagai basis untuk peramalan, ini bukan berarti bahwa dengan teori ekonomi mikro kita dapat meramalkan mengenai apa yang terjadi pada masa-masa yang akan datang. Tetapi lebih tepatnya untuk dikatakan, dengan teori ekonomi mikro kita dimungkinkan untuk membuat ramalan yang kondisional. Ramalan yang bersifat kondisional ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Model penawaran dan permintaan dari suatu benda, dengan ini ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan negative dan kurva penawaran positif, maka adanya kenaikan harga diatas harga keseimbangan akan menciptakan adanya kelebihan barang di pasar. Di lain pihak, bila kurva permintaan mempunyai kemiringan negative dan kurva penawaran juga, sedangkan kurva penawaran mempunyai nilai kemiringan dibandingkan dengan kurva permintaannya, maka adanya kenaikan harga diatas harga keseimbangan akan menciptakan kekurangan di pasar. Jadi, dengan mengubah dasar anggapan, akan diperoleh ramalan atau kesimpulan yang berbeda.
Teori ekonomi mikro dapat juga untuk diterapkan pada kebijaksanaan perekonomian. Kita dapat menggunakan teori harga untuk menganalisa tindakan-tindakan pemerintah yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian. Kita dapat mempelajari dan menganalisa akibat kebijaksanaan pemerintah di bidang tingkat upah buruh dalam pengaruhnya terhadap alokasi sumber daya. Lebih lanjut, teori harga juga dapat dimanfaatkan oleh dunia perusahaan. Metode-metode analisa yang dikembangkan dari studi ekonomi mikro dapat digunakan dalam pengambilan keputusan urusan perusahaan.[11]
Selain itu salah tujuan lain mempelajari ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Terdapat beberapa alasan mengapa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi mikro, diantaranya:
1.      Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan.
2.      Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan ekonomi.
3.      Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.[12]






















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Ekonomi mikro adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat kecil, sehingga memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang akhirnya memperoleh kepuasan maksimum.
Adapun konsep ilmu ekonomi mikro meliputi :
1.      Permintaan
2.      Penawaran
3.      Keseimbangan pasar
4.      Elastisitas
5.      Teori produksi
6.      Biaya produksi
7.      Teori perilaku konsumen
8.      Pasar persaingan sempurna
9.      Pasar monopoli
Sedangkan tujuan mempelajari ilmu ekonomi mikro adalah sebagai berikut :
1.      Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan.
2.      Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan ekonomi.
3.      Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

B.     Kata Penutup
Alhamdulillah, penulisan makalah ini terselesaikan dan tersusun secara sistematik. Tetapi penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena mengingat keterbatasan pengetahuan dari penulis. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin




DAFTAR PUSTAKA


Adji Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Aila Adhilaa, Pasar Monopoli, http://www.anget.org/2012/06/pasar-monopoli.html, diakses 6 Juni 2012.
Ph. D, Noripin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Puspa dkk, Pasar Persaingan Sempurna. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/ diakses 20 September 2012.
SP.MA, Drs. Iswandoro. 1989. Ekonomika Mikro. Yogyakarta: AMP YKPN.
Sudarman, M.Ec, Drs. Ari. 1980. Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Sukirno Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.








[1] Wahyu Adji dkk. Ekonomi Kelas X. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007). hal. 145.
[2] Noripin, Ph.D, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 1994). hal. 31.
[3] Ibid, hal. 37.
[4] Ibid, 39.
[5] Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002).hal. 101
[6] Ibid, hal. 123.
[7] Drs. Iswardono SP. MA. Ekonomika Mikro. (Yogyakarta: AMP YKPN, 1989), hal. 119.
[8] Sadono Sukirno, Op, Cit. hal. 205.
[9] Puspa dkk, Pasar Persaingan Sempurna. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/ diakses 20 September 2012.
[10] Aila Adhilaa, Pasar Monopoli, http://www.anget.org/2012/06/pasar-monopoli.html, diakses 6 Juni 2012.
[11] Drs. Ari Sudarman, M.Ec. Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga, (Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA,  1980), hal. 5.
[12] Nia, Soal Ekonomi Mikro, http://nia-venuz.blogspot.com/2011/11/ekonomi-mikro.html. diakses 27 November 2011.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar